15 Agustus 2020 | Dilihat: 566 Kali
Bendera Merah Putih Terbentang Di Pantai Holtekam
noeh21


Papua,Infoaktualnews.id---Menyambut 
HUT RI ke-75, Pemuda Panca Marga
(PPM) Provinsi Papua bekerjasama 
Kodam 17 Cenderawasih, Polda Papua, 
Maha Chandra, Pemuda Saireri, komunitas Rumah Bakau Jayapura dan Pemuda-
Pemudi Papua lainnya melaksanakan
kegiatan pembentangan Bendera Merah 
Putih sepanjang 1 km di kawasan Pantai Holtekam, Papua

"Kegiatan ini,ingin menyampaikan pesan 
kepada dunia dan saudara-saudara kita
dari Sabang sampai Merauke,bahwa 
Papua hari ini masih bagian dari Indonesia.Beberapa hari lagi kita memperingati HUT Proklamasi 17 Agustus 2020," ujar Boy Markus Dawir.

Lanjut kata Anggota Komisi IV DPR  Papua ini, dalam memperingati 75 tahun Kemerdekaan Negara Indonesia, Papua juga adalah bagian dari Provinsi yang ada di Indonesia.

"Ini penting untuk kita lakukan, agar 
generasi muda dapat memaknai dan 
punyai semangat, tekad untuk tetap dalam bingkai NKRI dan tidak terpengaruh 
dengan apa pun."

Disinggung adanya keinginan referendum setelah otonomi jilid khusus berakhir 
tahun 2021,Boy Markus mengatakankan, bahwa undang undang di Papua tidak akan pernah berakhir.

"Dengan semangat ulang tahun Republik 
Indonesia,kita ingin menyampaikan bahwa Papua masih tetap Indonesia.Papua
merah putih dan kita semua hari ini turun untuk menyatakan itu dalam kegiatan 
pembentangan bendera Merah Putih," 
tegasnya.

Kepada seluruh generasi muda Papua Boy Markus Dawir mengingatkan, otonomi 
Khusus yang diberikan Pemerintah 
Indonesia di Provinsi Papua hasil-hasilnya sudah dirasakan cukup baik sampai hari
ini.

"Pendidikan, kesehatan, pembangunan 
infrastuktur, ya memang masih ada yang 
perlu dibenahi," ujarnya.

Dengan akan berakhirnya dana otonomi 
khusus tahun 2021,beberapa organisasi
masyarakat Papua menggalang suara
untuk mendesak Pemerintah Indonesia
memberikan penentuan nasib sendiri 
dengan mengelar referendum Papua. 
Otonomi Khusus yang diberikan
Pemerintah Indonesia dianggap gagal.

Namun menurut BMD, sapaan Boy Markus Dawir, dia tidak setuju jika otonomi khusus yang diberikan dianggap gagal.

"Hari ini kita kirim anak sekolah ke luar
negeri.Jumlahnya ribuan di seluruh
negara-negara yang sudah kita lakukan
kerjasama anggaran beasiswa.Untuk keberangkatan,itu puluhan miliar.Tiba-tiba 
otonomi tidak ada.Sumber dana dari 
mana lagi untuk mendukung anak anak 
kita."

Selain itu ungkapnya, di dalam negeri
di Kabupaten,untuk anak sekolah tingkat 
SD, SMP dan SMA juga ada yang di biayai oleh dana Otsus. (Andre)

Terkait

Alamat Redaksi/ Tata Usaha

Jalan Anoa No 27 Palu  0822-960-501-77
E-Mail : Infoaktual17@yahoo.com
Rek : mandiri 1510005409963