Buol-infoaktual.id---widiastuty Mangge,
S.Sos, seorang orator wanita Gerakan
Rakyat Menggugat (GERAM) kabupaten
Buol merasa berang namanya tiba-tiba
muncul di poster sebagai narasumber
disuatu forum diskusi.
Menurut Idis,sapaan akrab Widiastuty,
hasrat mereka untuk merebut panggung
ini luar biasa."Intinya saya ketika bersama kawan-kawan Membentuk slogan
perjuanga Gerakan Rakyat Mengugat
(GERAM), saya telah melihat dengan
terang benderang dengan data yang ada,
dan telah membuka mata saya,bahwa
kondisi daerah ini sudah sangat
memprihatinkan," ujarnya.
Masih kata Widiastuty, saat ini dia bukan
berpikir diskusi atau apa yang mereka
akan buat.Intinya,kabupaten Buol juga
daerahnya dan sudah memprihatinkan.
"Saya sampaikan kepada mediator ketika Panitia diakusi memburu saya untuk
dimintai menjadi narasumber, saya sampaikan satu hal,saya akan konfirmasi dahulu dengan kawan-kawan di pergerakan kami.Eh tau-taunya sudah muncul. ini yang saya keberatan, dan saya nyatakan sangat tidak bersedia," tandasnya
Hemat Widiastuty, tidak ada maknanya
diskusi itu.Apalagi materinya antara fakta teoritisnya jauh panggang dari api.
Pergerakan mereka saat ini konsen untuk mengadvokasi rakyat, bahwa kondisi Buol mundur, bukan makin maju.Semua
program unggulan mangkrak sejak
delapan tahun terakhir.
Koordinator aksi GERAM kabupaten Buol.Drs.Sopyan Jusuf M.Si yang dimintai
tanggapan soal pernyataan di poster
terkait satu crue mereka dimasukan
sebagai narasumber tanpa persetujuan
yang bersankutan mengatakan,soal itu
sah-sah saja.Namun perlu diingat,saat ini
bukan diskusi lagi.
"Kalau diskusi, kenapa bukan jauh
sebelumnya, sebelum kelompok gerakan
kami turun aksi.Ini ada tanda tanya.Kalau merebut panggung, pikiran saya sudah
sangat terbelakang.Kemudian apa yang
kita ambil dari diskusi, tinggal dua tahun
kepemimpinan Bupati sekarang, apa bisa merubah kondisi ketertinggalan delapan tahun dengan setumpuk masalah.Saya ingatkan, kalau peduli dengan daerah ini, bukan diskusi,tetapi beri peringatan keras
kepada Pemimpin,bahwa kondisi
kabupaten Buol sudah terbelakang dan
mendapat stempel minus," tegasnya.
Pihaknya ungkap Sopyan Jusuf, hanya
menyarankan,silahkan berdiskusi, karena
itu bagian dari inovasi generasi muda.
Tetapi sesunggunya, Buol saat ini bukan
butuh diskusi tapi butuh aksi.(Ary)