23 Desember 2022 | Dilihat: 353 Kali
Bupati Amran Berbagi 51 Piece Box Pendingin Ikan Di Susunbolan : BAGAIMANA NASIBMU SEKARANG TOLITOLI PLAZA ?
noeh21

Infoaktul.id Tolitoli | Didampingi istrinya yang ketua PKK Kabupaten, Nyonya Sriyanti Amran, kepala dinas kelautan dan perikanan, Sudirman, SP serta Ustad Herman Dg.Tuju, Bupati Tolitoli, Sulteng Amran Haji Yahya, berbagi 51 Piece Box pendingin Ikan (Cool Box) ke pedagang Ikan yang tergabung dalam kelompok Nelayan Kampung Pajala, Kamis 22/12/2022.
 

Berbagi Bok pendingin tersebut berlangsung di halaman pasar tradisional Susumbolan, tepatnya di blok Nelayan, di samping terminal angkot, sekitar 25 meter dari bibir pantai kota Tolitoli.

Tentu, bukan cuma penerima bantuan bersuka cita, sejumlah konsumen, pedagang bahan lainnya  turut menyambut kehadiran Bupati  serta jajarannya itu.

Disini kadernya mantan Bupati Alek yang Ex ketua Partai Patriot itu menyapa yang pada intinya pemberian Box pendingin Ikan itu merupakan program Pemda dalam hal ini Dinas perikanan dan laut kota Cengkeh, Destinasi wisata, Tolitoli.
 

“Saya berharap kepada seluruh bapak ibu penerima bantuan supaya memamfaatkan sebaik mungkin agar masyarakat Nelayan bisa sejahtera,” ujarnya.
 
Politisi Partai Bulan Bintang itu bilang, ini adalah program unggulan kita setelah perkebunan, pertanian yang merupakan aikon (icon) pembangunan Kabupaten Tolitoli.

Ex wakil Bupati itu juga berharap Coll Box ikan yang merupakan salah satu program tahunan itu bisa menjadi penumbuh perekonomian, guna mewujudkan masyarakat sejahtera.
 

Sementara itu, ketua kelompok penerima Cool Box, Haji Ramli menyatakan syukur dan terima kasih sudah diberi bantuan oleh Pak Bupati.

“Sekali lagi, terima Pak Bupati, pasti kami akan pakai sebaik-baiknya bantuan ini,” kata Haji Ramli disambut lafal amin dan tepuk tangan anggota kelompok penerima dan segenap hadirin. 
 
Menurut selentingan, pasar Susunbolan itu adalah pasar pengembangan dari pasar rakyat ke-II di kota – pasar pertama terletak di kawasan kampung Salamae, sekitar 300 meter arah utara, dimana kemudian pasar itu dijadikan asrama tentara.
HIDUP SEGAN MATI TAK MAU : Tolitoli Flaza riwayatmu dulu. Di belakang nun jaoh sanalah Cool Box itu dibagi-bagi

Kabarnya, keberadaan pasar rakyat ke-II tersebut sekitar 1980 lewat dana Inpres Soeharto dengan nama pasar Kampong Baru yang pegiatnya berasal dari komunitas Buol, Tolitoli, Bugis Sulsel dan Selayar.
 
Seiring geliatnya zaman, sekitar tengah 1980, produksi hasil hutan (kayu dan rotan), dan membanjirnya usaha perikanan empang dan Laut, disusul  pertanian jagung, padi, durian, kopra, kakao dan cengkeh yang sopasti Dialer Yamaha dan Honda bakal beraksi di Tolitoli, jadikan perluasan pasar Kampong Baru itu kian perlu dilakukan. 
Dulu engkau hanya untuk Fashio kelas atas, kini jd tong sampah, miriss.


Menyadari prosfektif bisnis yang demikian menjanjikan itu, konstruksi pasar dari APBN Inpres Soeharto itu lantas rirancang ulang, dirubah dan berganti nama menjadi Tolitoli Plaza tahun 1990 an, menyusul hadirnya PT.Tolisindo.

PT ini milik pria segudang pengalaman tenik sipil di Trenggalek Jawa Timur, Husni Haji Thahir, kakaknya kontraktor lokal dan asli Tolitoli yang bermukim dikawasan elit Perusnas, Aco.

Berkat ide dan dukungan pinansial mitra Aco dari perbankkan BDN, BNI dan BRI lah PT punya Husni datang sahuti prosfektivitas pasar itu lewat BDN.

 
Di tahun 2006, ini adalah lantai II khusus fashion menengah keatas   

Dia pula yang awali pencanangan pasar itu menjadi Tolitoli Flaza, sebuah Mol yang nantinya berfungsi sebagai area bisnis beragam pakaian, sandal dan sepatu.

Husni Haji Thahir merupakan laki-laki kelahiran Tolitoli yang sejak lama melalang buana di Kabupaten Trenggalek, hingga eksis disektor konstruksi bandara perintis dan gedung.

Oya, pria Husni berambut sedikit keriting itu adalah cucu dari pejuang pendidikan Tjoroaminoto Haji Hamid di Kampung Lonti.
 

Diseputar pusat Tjokro Lonti itu sendiri terdapat garasi kereta jenazah Cina dan bangker Jepang atau yang disebut daerah Panta Kapal, mengingat sekitar 300 meter dari Tjokro itu ada  pertigaan berbentuk bokong kapal laut. 

Baik, balik lagi kembali ke Plaza tadi. Akan tetapi, Plaza yang opesionalnya lewat sistim HGB, kini sunyi sudah. Padahal, gedung berlantai II pasca buah karya dasar yang dicanangkan Husni dan adiknya itu, lalu dilanjutkan oleh PT.Megatama milik pengusaha sepatu Haji Fahri (almarhum), begitu semarak.
 

Namun, entah sebab apa, atau karena tata kelola pemerintahan dan ekonomi bergeser dan "miring", ditambah kemunculan pandemi Covid-19 pada awal 2019, lantai II Tolitoli Flaza yang konon ditake over lagi kepada pengusaha konveksi seragam sekolah, PNS dan Fashion bernama Toko Sadar, hingga Mol itu terus maju, tapi sekarang tambah sepih.
 


 
Tangga menuju lantai Fashio elit jd sandaran karung sampah
Apa mau dibilang, usaha pakaian yang memadati dan bergelantungan dihampir seluruh bilik lantai dasar, diam oleh animo beli masyarakat yang terus merosot.
 
Ironinya, seluruh lapak khusus Fashion elit dilantai II yang sedianya begitu dekoratif, sekarang hancur, berantakan bak puing kapal karam, lalu terdampar di arah timur dari hajatan bagi-bagi Cool Box Ikan itu, tepatnya di pinggir jalan utama kota Tolitoli,hmmm. (diskominfo risdawati/athia)
 

Alamat Redaksi/ Tata Usaha

Jalan Anoa No 27 Palu  0822-960-501-77
E-Mail : Infoaktual17@yahoo.com
Rek : BCA 7920973498