Papua, infoaktual.id -- Untuk kali kedua penutupan sementara wilayah Kabupaten Puncak bagi akses keluar masuk penduduk akibat pandemi Covid-19.
Sebuah kebijakan fenomenal, suka atau tidak suka terpaksa diberlakukan pemkab setempat guna pertahankan status zona hijau wilayahnya dari pandemi Covid-19.
Sebelumnya Kabupaten Puncak telah menutup diri selama beberapa bulan, kemudian dibuka kembali menyusul program Pemerintah Pusat yang menetapkan Kabupaten Puncak sebagai salah satu daerah di Papua yang dipersiapkan menuju era tatanan kehidupan baru, new normal.
Sejak itu bandara yang memiliki akses masuk ke Puncak, seperti bandara Sentani Jayapura, Mozes kilangin Timika termasuk di Nabire dan Wamena, telah dibuka kembali untuk melayani penerbangan komersil dengan penerapan protokol kesehatan yang super ketat.
Bupati Puncak, William Wandik menyatakan penerbangan komersil ditutup kembali di kabupaten Puncak dengan alasan melihat perkembangan daerah luar kian parah terpapar Covid-19, dan itu dianggap sebagai indikasi yang serius untuk diwaspadai, dan menyelamatkan masyarakat. Sebab fasilitas pelayanan kesehatan minim dan belum memadai.
"Bagi penumpang dari Timika, Nabire dan Jayapura, kalau penumpang biasa sementara dihentikan, mengikuti perkembangan yang ada. Alasannya, indikasi penyebaran virus Corona akan muncul. Karena kalau sudah penyebaran di Puncak Kabupatem ilaga, kita jadi takut juga. Karena fasilitas pelayanan medis belum memadai. Tetapi tugas ASN di Kabupaten Puncak tetap laksanakan seperti biasa," Ujar William wandik
Meski dinyatakan tertutup, namun Pemkab Puncak tetap memberikan kelonggaran bagi dropping bahan makanan dan BBM, termasuk aparat pemerintah dan TNI/Polri yang sedang melakukan tugas penting di wilayahnya, tetapi wajib menjalani protokol kesehatan.
Bupati William belum memastikan kapan akses keluar masuk di Kabupaten Puncak dibuka kembali. (Agus)