Jakarta,infoaktual.id --
Sekretaris Jenderal PWO, Lian Lubis dan beberapa pengurus IPJI DKI akan turun gunung memberikan Pra Uji Kopentensi Wartawan (UKW) virtual kepada seluruh anggotanya di seluruh Indonesia.
"Kami diminta memberikan Pra UKW secara virtual kepada semua anggota," jelas Lian Lubis, seusai rapat antara PWO dengan pengurus IPJI DKI di sebuah cafe di bilangan Percetakan Negara, 23/6.
Menurut Bang Lian, demikian sapaan akrabnys, Pra UKW itu menjadi program kepengurusan IPJI era Lasman Siahaan MH, SH.
"Kebetulan saya ditunjuk sebagai Direktur Pengelolaan, sehingga diutus berdialog dengan Kampus Multi Media Kompas, yang dipimpin wartawan senior Ninok Leksono," jelas Lian Lubis.
Kebetulan, dialog tersebut terputus - karena kesibukan pengurus IPJI jadi Caleg, amanat tersebut dilanjutkan oleh Lian Lubis saat terpilih menjadi Sekjen PWO.
"Tolong Pra UKW itu kamu lanjutkan di PWO," pinta sesepuh IPJI, Taufiq Rachman SH, Sos kepada Lian Lubis, yang di-iya-kan oleh Lasman Siahaan.
Sejak itu, terutama awal 2020, sebagai kader IPJI yang militan, Lian Lubis mengkampanyekan Pra UKW kepada anggota PWO di seluruh Indonesia. Bahkan Pra UKW menjadi core produk PWO, hingga sebuah gedung milik Skandal Jakarta di kawasan Jalan Kahfi, dipersiapkan khusus Pra UKW selama dua hari.
"Cuma karena Corona, program tersebut terpaksa ditunda hingga saat ini," jelas Lian, alumnus IISIP yang menjadi wartawan sejak 1988 hingga sekarang.
Namun, lantaran eranya saat ini virtual, Nuhroji dan Andi Nirwansah, meminta Lian "turun gunung" memberikan pembekalan kepada anggota, khususnya dalam Penulisan Berita yang menjadi tema sentral Pra UKW PWO - IPJI.
"Masak sih, kompetensi itu virtual, tidak efektif," tampik Lian Lubis, yang menyebut beberapa kendala "praktek virtual", seperti para peserta menjadi nara sumber maupun konferensi pers yang harus ditulis oleh setiap peserta.
Namun, setelah diberi pemahaman oleh Nuhroji dan Andi, Lian akhinya menyetujui. "Soal itu urusan kami bang. Pokoknya Abang berikan materi saja," jelas Nuhroji dan Andi.
Menurut Lian, dalam Pra UKW Penulisan Berita ini, pemaparannya bukan hanya teori, tapi praktek langsung melakukan penulisan berita sesuai dengan 10 Pedoman Penulisan Berita PWI.
"Para peserta harus menulis berita dengan deadline dan dikirim ke panitia," jelas Lian yang mewajibkan setiap peserta mampu menulis berita, menguasai EYD dan tahu membedakan kalimat pasif dan aktif dalam penulisan berita, terutama lead berita.
Dari penulisan itu, panitia akan menilai peserta dalam membuat lead, terutama who dan what lead. "Nah, bagaimana membuat lead, juga akan diajarkan," jelas Lian, menyebut semua peserta akan memperoleh manual book dalam bentuk PDF.
"Manual book itu akan menjadi buku saku bagi anggota IPJI dan PWO dalam menulis berita," jelas Lian, menyebut penulisan berita ada di Semester 3 dan 4 di IISIP.
"Buat saya, itu bukan sesuatu yang baru," jelas Lian, yang menjadi nara sumber Penulisan Berita dalam Pra UKW Virtual PWO - IPJI yang rencananya digelar minggu awal Juli.
Dia menyebut materi penulisan berita pernah dibukukan oleh H. Rosihan Anwar, dalam buku Komposisi dan Bahasa Indonesia Jurnalistik, diterbitkan tahun 1980-an.
"Bahkan 10 Pedoman Penulisan Berita maupun Lead ala PWI, kental dari buku Rosohan Anwar," ujar Lian yang bersahabat dengan Amir Husein Daulay, aktivis Pers 1980-an (*)