Jakarta, infoaktual.id -- Atap bocor, lantai becek, cat terkelupas serta keroposnya beton lantaran gedung sudah berusia uzur, sejumlah pasar tradisional milik Perumda Pasar Jaya makin tidak terawat.
Dari 153 pasar milik perumda pasar jaya 80 % dalam kondisi tidak terawat dan jorok," kata Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman kepada wartawan, Senin (22/6).
Menurut Prabowo, buruknya kondisi gedung pasar tradisional tersebut diakibatkan ketidakpedulian direksi yang jarang atau tidak pernah ke lapangan.
"Direksi cuma menerima laporan bawahannya yang mungkin tidak benar," ujar politisi Partai Gerindra ini.
Prabowo mengungkapkan lantaran atap bocor dan sering tergenang, lantai pasar yang semula keramik kini terlihat hancur dan berupa tanah. Para pedagang maupun pembeli pun terpaksa menggulung celana hanya untuk melintasi selasar pasar.
"Bagaimana Covid-19 bisa diatasi jika pasarnya jorok dan bisa jadi sumber penyakit," sindir Prabowo.
Prabowo menambahkan, di sejumlah pasar kategori kecil, tidak ada protokol kesehatan. Seperti membatasi pengunjung, tersedianya tempat cuci tangan dan kewajiban pemakaian masker.
"Saya sudah cek pasar-pasar kecil nggak ada protokol kesehatan. Misalnya Pasar Pondok Bambu orang keluar masuk tanpa masker dibiarkan," pungkas Prabowo.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemerintah melalui Dinas Kesehatan DKI melakukan tes swab terhadap pedagang di 33 pasar tradisional.
Dari pemeriksaan itu, ditemukan 79 pedagang positif Covid-19 di 12 pasar.
"Terhadap 12 pasar tersebut kami melakukan penutupan sementara kemudian dibersihkan," kata Riza dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/6).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI mengetes kesehatan pedagang menggunakan metode PCR terhadap 1.198 orang di 18 pasar. Hasilnya, 137 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pemerintah DKI lantas membawa pedagang yang positif Covid-19 ke tempat isolasi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sendiri mengakui bahwa penanganan virus corona di pasar tradisional masih sulit dikendalikan.
"Tapi benar, pasar itu paling kompleks pengendalian (Covid-19)," kata Anies usai memperingati HUT Kota Jakarta ke-493 di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun meminta kepada seluruh pihak dapat melihat penanganan kasus Corona di kawasan pasar Jakarta secara menyeluruh.
"Kita punya 153 pasar. Kadang-kadang satu kasus satu hari ramai, kita harus lihat keseluruhan dan secara umum terkendali," tutur Anies.[dod]