Donggala, Infoaktualnews.id | DPRD
Kabupaten Donggala menggelar Rapat
Dengar Pendapat (RDP) terkait insentif
dokter dan biaya penanganan Covid-19
di RS Kabelota Kabupaten Donggala,
Sulawesi Tengah yang belum dibayarkan.
RDP dipimpin Ketua Komisi I, Abubakar
Aljufrie di ruang sidang utama DPRD
Donggala selasa(15/09) sore.
Dalam RDP itu DPRD mengundang
Dinas terkait, namun yang hadir dalam
pembahasan semata Kepala Badan
Keuangan, Moh. Hatta.Sementara Dinas
Kesehatan dan Direktur RS Kabelota tak
kunjung datang.
Yosefa seorang dokter umum dalam RDP menjelaskan, mereka bersama perawat
sudah berjuang bekerja untuk RS Kabelota di tengah virus mematikan,tetapi Pemerintah Daerah mengabaikan.
“Saya pasti dimarahi,jeleknya dipecat.
Biarlah saya viral di Media dan memang
itu kenyataannya.Untuk beli susu saja
tidak bisa dan bukan cuma beli susu,pak
Dewan.Cincin kawin pun sudah saya
gadaikan untuk kebutuhan sehari-hari,”
Jelas Yosefa di tengah RDP.
Ditambahkannya,dia bahkan minta uang
ke orang tua untuk membantu biaya
kehidupanya. "Hanya di Donggala dokter
tidak bisa beli susu, mengadai emas dan minta uang sama orang tua."
Yosefa berharap adanya kepedulian dari
Pemkab Donggala."Tolong bantu kami di
RS Kabelota.Kemana lagi kami mengadu
kalau bukan di DPRD. Padahal sudah jelas Pemerintah melalui Presiden, sudah
menginstruksikan untuk memperhatikan
tenaga medis," harap Yosefa.
Mendengar aspirasi sejumlah dokter,
Kepala Badan Keuangan Moh.Hatta
mengatakan, saharusnya manajemen
RS Kabelota dan Dinas Kesehatan
Donggala hadir saat RDP supaya jelas.
“RDP Ini harus dijadwalkan kembali,dan
manajemen RS Kabelota serta Dinas
Kesehatan harus hadir, dan bila perlu
panggil paksa,” kata Moh.Hatta.
Menanggapi permintaan Kepala BKD itu,
Syafrudin,anggota Komisi III DPRD
Donggala meminta agar RDP dijadualkan kembali. (Syamsir)