Setelah Harga Cengkeh Coklat, Berikutnya Muchtar-Bakri Akan Atur Benih Padi Dan Pupuk Sawah Gratis
Tolitoli, infoaktuanews.id |Ketua Tim Relawan pemenangan Muchtar Deluma-Bakri Idrus (MUCHTAR – BAKRI), Drs. Sarpan.M.Said mengungkapkan janji berikutnya setelah sektor penataan produksi dan harga Cengkeh Coklat (Kakao) seperti sudah diberitakan, kini kita masuk pada perubahan dibidang penataan produksi padi dan benih-pupuk gratis bagi petani sawah.
Ditemui di markas kendali Relawan pemenangan Muchtar – Bakri di lembah kadondong, rabu (16/9/20), Sarpan mengatakan untuk mewujudkan sektor penataan produksi padi tersebut, maka yang dicanangkan pasangan Muchtar-Bakri jika nanti dapat restu rakyat jadi Bupati-wakil Bupati pada 9 desember 2020 adalah pemberian benih padi dan pupuk gratis bagi petani sawah.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan beliau (Muchtar) terhadap kondisi petani sawah selama ini. Pak Muchtar selalu bilang ke saya, kendala paling krusial mereka (petani, Red) alami ialah pengaturan benih dan pupuk,“ ujarnya.
Meniru ucapan Muchtar, mantan wakil rakyat di DPRD Tolitoli ini mangatakan persoalan petani sawah itu itu terus. Produktivitas sawah di Tolitoli tidak sesuai antara luas areal yang digarap, dengan hasil produksi yang diperoleh. Ongkosnya pun tinggi, sehingga kehidupan petani pas-pasan terus, kasihan.
“Masalahnya, sawah yang digarap di daerah ini rata-rata hanya menghasilkan 3-4 ton per hektar, itu pun untung-untungan bisa. Sementara di daerah lain, misalnya Makassar padi bisa capai 7 sampai 9 ton per hektar,” terang mantan ketua DPD Partai Golkar Tolitoli itu.
Kenapa bisa begitu, lanjut Sarpan karena petani kita disini kebanyakan jalan sendiri, tidak dibimbing oleh tenaga ahli pertanian sebagaimana diterapkan pemerintah daerah (pemda) di Makassar tadi.
“Sawah yang seharusnya sudah harus dipupuk, disemprot tapi pupuk-obat nya belum ada, terlambat. Akibatnya, padi jadi kerdil, sakit dan akhirnya gagal panen, lantaran penyalura pupuknya sering terlambat,” ucap Sarpan M Said.
Ibarat manusia, tambahnya, sawah ini sudah lapar, tapi tidak diberi makan, nanti sudah sakit, baru dipupuk. Bagimana ceritanya padi sudah mau berbuah baru mau dipupuk. Ini gara-gara pemda kita tidak hadir disitu, pemda tidak mau pusing turunkan tenaga ahli pertanian seperti dijalankan Makassar.
Ditanya kenapa demikian, Sarpan menjawab wallahualam, saya tidak menuduh apakah ini pemda kita lakukan atau tidak, tapi realitasnya dilapangan, ya petani hidupnya hanya begini-begini saja.
“Sebab itu, dengan luas sawah kita sekitar 14.531 hektar ini, insa Allah Muchtar - Bakri akan atur semua itu, lalu kita jadikan Tolitoli ini sebagai salah satu lumbung pangan di sulawesi tengah, dengan melakukan penataan produksi, yakni mengawal petani sawah dengan tenaga ahli pertanian, sambil memberikan subsidi benih dan pupuk secara gratis,” kata Sarpan optimis.
Diurai Sarpan, subsidi benih padi yang akan diberikan ke petani sawah sebanyak 30 kg per hektar, pupuk Urea empat karung atau 20 kg, pupuk konsta enam karung 300kg dan sp36 dua karung.
Tidak cuma itu, supaya petani sawah itu terarah, mereka akan didampingin sarjana-sarjana pertanian handal tapi masih nganggur, dengan sistim kontrak kerja.
Mengenai anggara, Sarpan mengatakan selain dari APBD dan PAD, Muchtar-Bakri juga upayakan dukungan dari kementerian pertanian.
“Di Kementerian Pertanian itu, jangankan soal penyediaan bibit dan pupuk, bahkan alat-alat pun disiapkan oleh kementerian pertanian, tinggal bagaimana pemda bisa menjemput bola,” bongkar Sarpan.
Digambarkan Sarpan, pendanaan tentang itu, semua sudah siap di kementerian pertanian, dan disinilah kepiawaian Bupati terpilih diuji untuk menerobos itu semua, sehingga perubahan Tolitoli disektor menata produksi padi dan subsidi benih-pupuk gratis bagi petani sawah terwujud dan nyata.
“Dan pastilah saya selaku ketua tim relawan akan selalu tagih dan kawal sektor ini supaya tidak hanya jadi janji-janji belaka,” ucap Sarpan meyakinkan.(din)