Proyek Turab Di Pantai Harapan Berau Bau Korupsi ?
Berau, infoaktualnews.id | Pekerjaan proyek tembok atau turab di Kampung Pantai Harapan, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) dipertanyakan banyak warga. Pembangunan turap sepanjang 120 meter yang dibiayai APBN (Dana Kampung) 2020 senilai Rp 91.823.800, dipertanyakan belanja materialnya.
Sumber yang enggan disebut identitasnya kepada infoaktualnews.id belum lama ini mengatakan, lokasi pembangunan turap berada di RT 04 Kampung Pantai Harapan. "Di lokasi pekerjaan turap sudah ada bronjong penahan ombak, dan hanya berjarak 40 cm. Panjangnya hampir sama dengan turab yang dibangun,” ungkap sumber itu, sambil menambahkan anehnya batu bronjong di depannya yang diambil untuk pekerjaan turab.
Ditanyakan sumber itu, kenapa batu bongkaran bronjong yang digunakan membangun turab, apa benar di RAB tidak dianggaran pengadaan batu. Ia menilai ada kerugian negara di situ.
“Anggaran begitu besar koq terkesan tidak ada anggaran batunya. Saya kira bronjong yang direnovasi, ternyata batu bronjong itu digunakan membangun turap,” ujarnya, sambil pertanyakan dikemana anggaran batunya.
Seperti diketahui, bronjong yang dibangun 2013 itu kondisinya kini sudah rusak. Kawat bronjongnya terlihat sudah berkarat dan batu bronjongnya sudah nyaris habis.
"Saya tau pemakaian materialnya, pasir 30 kubik, semen 160 zak dan upah tukang Rp 20 juta, sementara anggaran batunya tidak masuk, karena material batunya hanya diambil dari bongkahan bronjong sekitar Turab, lalu uangnya dikemanakan," kata sumber.
Menurutnya, pernah mengelolah proyek turap sepanjang 100 meter dengan anggaran Rp 50 juta, dan tentu masih ada dana lebihnya. Dan hal ini dibenarkan ketua RT 04 Pantai Harapan, Darma.
"Pada pertemuan di kantor Desa Pantai Harapan, saya usulkan perbaikan bronjong tersebut, dan Alhamdulillah kepala kampung setuju dianggarkan,” kata dia.
Ditambahkan sumber, hal tersebut sesuai permintaan masyarakat untuk kiranya bronjong direnovasi. Material batu yang ada digunakan kembali ketimbang membeli batu lagi, apa lagi pasir dan semen sudah ada.
Diakuinya, pembangunan Turap semula ia tidak ketahui, nanti setelah pekerjaan berlangsung, barulah dipasang papan proyeknya, dan ternyata bukan rehab bronjong, melainkan pembuatan turab."Kepala Kampung sampaikan, batu beronjong yang dipakai di pekerjaan turab, akan diganti tambahkan fisik 20 meter, namun sampai sekarang tidak ada," jelasnya.
Kepala Kampung Pantai Harapan, Abdullah saat ditemui awak media ini tidak berkomentar. Malah sebaliknya, sekretaris Kampung, Amir, yang balik marah.
"Kamu LSM dan wartawan mau cari kesalahan. Kami sudah benar, apa lagi yang mau dicari. Kami bekerja sesuai prosedur," ujarnya.
Atas masalah tersebut, seorang warga desa berharap kiranya penegak hukum segera memeriksa dan mengusut tuntas pekerjaan pembangunan turan itu.(Haris)