06 Juni 2024 | Dilihat: 119 Kali
RIBUAN PENGUNGSI MASIH TERLUNTA-LUNTA, PEMDA KOTA PALU MALAH SIBUK MEREVITALISASI LAPANGAN VATULEMO ?
noeh21



Infoaktual.id Palu | Dari Podcast Media Suara Palu, Ex legislator DPRD Sulteng dua periode, Yahdi Basma SH sudah menyorot kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Palu yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan masyarakat banyak.

di Podcast itu, aktivis korban bencana Pasigala (Palu, Sigi, Donggala) itu mengungkap nasib sisa penyintas (pengungsi) Gempa, Tsunami dan Likuifaksi diangbang magrib 28 September 2018 yang memilukan itu.

Dikatakan, masih ada kisaran 3.500 orang pengungsi yang sampai saat ini belum mendapat hunian layak. Ada yang masih berteduh di Huntara (hunian sementara) Hutan Kota dan Mamboro, bahkan terlantar sebagian di Petobo.

Menurut Yahdi, dengan postur APBD Kota Palu sebesar Rp 1,6 Triliun itu, sebenarnya bisa mengatasi permasalahan penyintas yang belum terselesaikan itu.

Jangan karena pemerintah pusat sudah menggelontorkan APBN pasca bencana terang Yahdi, lantas Pemda diam, dan tidak sediakan APBD pendamping untuk selesaikan warga terdampak  tersebut.

Dicontohkan pembina barisan teman Yahdi (Bantaya) itu, saat ini ada sebesar Rp 25 Miliar dikucurkan Pemda Kota Palu bagi revitalisasi lapangan Vatulemo yang terletak tepat depan kantor Wali Kota.

Ironinya, revitalisasi sesuatu yang sesungguhnya tidak mendesak itu, sebelumnya sudah dilakukan Wali Kota sebelumnya, Hidayat, dengan anggaran sebanyak Rp 16 Miliar.

Apalagi, lapangan Vatulemo itu belum lama direhab Wali Kota Hidayat pada tengah penanganan sisa pengungsi belum dibereskan.

Begitu Wali Kota berganti ke Hadianto Rasyid, dengan seakan tidak mau tahu nasib 3.500 penyintas itu, APBD untuk rehab Vatulemo digelontorkan lagi sebesar Rp 25 Miliar.

Seperti diketahui, Hadianto terpilih akhir 2020 dan dilantik pada Februari 2021. Andai uang Rp 25 Miliar itu full digunakan untuk atasi problem penyintas pasca bencara itu kritik Yahdi, maka niscaya ribuan sisa penyintas itu sudah bebas dari keterpurukan.

“Akan tetapi lihat saja, sudah lima tahun setengah, sampai saat ini para penyintas itu masih terlunta-lunta,” papar mantan ketua KNPI Sulteng itu.

Yahdi yang juga saat itu ketua pansus pengawasan penanggulangan bencana, dalam Podcast Media Suara Palu itu menambahkan aspek kemanusiaan jauh lebih penting dari pada semua hal.

Dikatakan Yahdi, bereskan dulu manusianya, baru permak infrastrukturnya. Revitakisasi lapangan Vatulemo, jalan mulus, drainase lancer, ruang terbuka hijau memang penting.

“Tapi jauh lebih penting memastikan bahwa masih ada ribuan manusia yang harus diangkat harkat dan martabatnya agar pulih dari sebelum bencana,” tegas sang aktivis 98 itu.

Tradisi politik tidak produktif kata Yahdi, harusnya pemimpin terpilih tidak boleh lagi menengok kebelakang sisa-sisa kontestasi.

“Beberapa pemimpin ada program monumental dibangun oleh pemimpin sebelumnya. Kemudian, pemimpin yang baru malah menghilangkan monumen yang dibangun pemimpin sebelumnya,” pungkas Yahdi Basma SH.
 


Lantas apa tanggapan Pemda Kota Palu atas penilaian itu,  nantikan tayangan edisi mendatang.

Yang pasti, sampai saa ini, ribuan penyintas di Huntara itu dikabarkan belum dibereskan,  lapangan Vatulemo yang baru  direhab Ex Wali Kota Hidayat Rp 16 M itu pun “hancur ditindih”  revitalisasi Rp 25 Miliar ini, (suarapolitika/hl)

 

Alamat Redaksi/ Tata Usaha

Jalan Anoa No 27 Palu  0822-960-501-77
E-Mail : Infoaktual17@yahoo.com
Rek : mandiri 1510005409963