TNI Angkatan Udara (AU) membuat senapan serbu mesin dari pesawat tempur OV-10F yang sudah tidak lagi digunakan. (Arief-detikcom)
Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) membuat senapan serbu mesin dari pesawat tempur OV-10F yang sudah tidak lagi digunakan. Senapan itu diambil dari bagian senapan mesin serbu anti-personel di pesawat.
Pesawat OV-10F tak lagi diterbangkan sejak tahun 2005. Dinas Litbang (Dislitbang) TNI AU mulai membuat senapan itu pada tahun 2017.
Pesawat tersebut memiliki sejarah di Indonesia. Skuadron OV-10F lah yang melakukan aksi operasi militer di Timor Timur dan Aceh.
"Pesawat inilah yang menyerbu pasukan Fretilin dalam operasi Seroja (Timor Timor)," ucap peneliti dari Dislitbang AU Mayor (Tek) Heri Heryadi kepada detikcom di pameran Indo Defence 2018 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Senapan yang berada di pesawat menjadi senjata darat. Dibuatlah kaki-kaki agar senjata api itu bisa berdiri.
Modifikasi sedikit dilakukan pada pengoperasian senjata itu. Tembakan yang awalnya dikendalikan dari tombol pesawat, diubah dengan manual menggunakan tangan.
"Masukkan peluru di kotak samping, terus tarik tuasnya," ucap Heri.
Kekuatan senjata ini tidak berubah seperti saat digunakan pada pesawat OV-10F. Menggunakan peluru 12,7 kaliber, senjata ini punya kekuatan mumpuni.
"Jarak jangkau 1.500 m. Efektif 500 sampai 600 meter. Gajah saja langsung mati kalau ditembak ini," ucap Hari.
Senjata ini bisa dipasang untuk pertahanan radar dan pangkalan. Hari menyebut senjata ini cocok untuk landasan udara terpencil.
Namun, meski sudah diuji coba, senjata ini belum dibuat secara massal. Jika ada pangkal yang membutuhkan, senjata ini akan dikirim.
"Pesanan by order. Kita buat jika ada yang memesan. Sampai saat ini belum ada yang memesan," ucap Hari.
(aik/idh)