09 Mei 2022 | Dilihat: 205 Kali
Catatan Idul Fitri yang Tertunda.. (2)
noeh21

Toples kaca berukuran besar dengan penutup warna merah, berisikan aneka bentuk kue kering itu selalu aku temui di setiap rumah yang aku datangi di hari raya Idul Fitri beberapa hari lalu, di sini, Tolitoli - Sulawesi Tengah. 

Ke khas an lain selalu tersedianya soft drink, baik kemasan kaleng ataupun botol plastik ukuran kecil, sedang, dan ukuran besar lalu dituangkan ke dalam.gelas saji. Sepertinya merupakan tradisi di setiap Idul Fitri, bermacam soft dring plus aneka kue kering dalam toples kaca ukuran besar seolah mutlak  tersedia..

Dan jangan salah.. soal rasa tidaklah kalah dengan kue kering  yang tertata apik dalam toples toples mungil dengan aneka bentuk yang indah di pandangan seperti lazim terjadi di kota besar di pulau Jawa. 

Di beberapa rumah yang aku singgahi, ketika penutup toples yang didominasi warna merah itu dibuka,tercium juga aroma butter kwalitas bagus, kuenyapun terasakan lumer di mulut, lembut, dan berasa enak..

Ada yang menarik ingatanku ke masa kecil di rumah Solo ketika datangi satu rumah dipinggiran kota Tolitoli, dengan seorang Ibu berusia tujuh puluh tahun lebih sebagai tuan rumahnya. Beliau menyuguhkan biscuit yang melegenda... Biscuit Khong Ghuan..

Selintas aku teringat becandaan antar saudaraku di rumah Solo sewaktu kami semua masih usia sekolah.  Kita menjuluki biscuit Khong Ghuan sebagai "Roti Guru". Di masa itu, Biscuit Khong Ghuan selalu menjadi bingkisan lebaran para Guru selain Syrup ABC atau sirup Marjan.  Lalu ditambahkan Gula pasir kemasan satu kilogram didalam satu kantong kresek ukuran besar..

Alamat Redaksi/ Tata Usaha

Jalan Anoa No 27 Palu  0822-960-501-77
E-Mail : Infoaktual17@yahoo.com
Rek : mandiri 1510005409963